Suhu suatu benda akan naik jika diberi kalor, dan turun jika kalor dilepas. Suhu akan berubah menjadi sama ketika sebuah benda suhu tinggi bercampur dengan benda suhu rendah.
Maka dari itu sebuah benda dapat berubah wujud saat kalor berpindah. Misalnya dari es menjadi air karena adanya penerimaan kalor, dan sebaliknya pula karena adanya pelepasan kalor.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kalor, yaitu:
- Massa suatu zat (m) – kg
- Kalor jenis zat (c) – J/kgoC
- Perubahan suhu (ΔT) – tidak bergantung pada unit suhu, biasanya oC atau K
Dari sini dapat disimpulkan rumus kalor adalah
Q = m c ΔT
Jenis zat
|
Kalor jenis (J/kgoC)
|
Es – H2O(s)
|
2,100
|
Air – H2O(l)
|
4,200
|
Uap – H2O(g)
|
2,010
|
Alkohol
|
2,400
|
Badan manusia
|
3,500
|
Raksa – Hg
|
0,140
|
Udara
|
1,000
|
Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat tertentu sebesar 1 K atau 1 °C. Juga bergantung pada wujudnya; jadi kalor jenis es, air, dan uap adalah berbeda.
Kalor dapat dinyatakan dalam satuan kalori (kal) dimana 1 kalori berarti banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 gram air untuk menaikkan suhunya menjadi 1oC lebih tinggi (kalor jenis air). Jadi 1 kalori setara dengan 4,2 joule.
Kalor Perubahan Wujud
Untuk perubahan wujud seperti es menjadi air atau air menjadi uap, kita akan menambahkan m*L atau m*U dimana L dan U adalah kalor laten lebur dan kalor laten uap berturut-turut. Kedua nilai L dan U adalah konstan untuk setiap jenis zat.
Q = m c ΔT + mL (atau mU)