Reproduksi vegetatif dalam tumbuhan itu gak perlu yang namanya sel kelamin jantan ataupun wanita. Bisa reproduksi sendiri tanpa perlu pasangan, gak usah cari pacar. Ha ha ha. Reproduksi vegetatif itu bisa dilakukan secara alami ataupun buatan (dengan bantuan manusia).
Sekarang kita ngebahas tentang reproduksi vegetatif alami dulu yaa..
Sekarang kita lihat deh, contoh lain: kunyit. Kunyit kalo dari jauh, keliatan nya mirip jahe kan? Nah, itu karena kunyit dan jahe keduanya melakukan reproduksi vegetatif dengan akar tinggal. Akar tinggal itu batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah, tapi bentuknya mirip-mirip sama akar. Keduanya sama-sama berbuku-buku kan? Nah buku-buku itu punya kuncup kecil kan? Kuncup kecil itu entar bakalan tumbuh jadi tunas yang bakalan tumbuh menjadi “anak” dari tumbuhan itu.
Kalo kalian perhatiin, kentang tuh ada mata tunas (lekukan lekukan kecil di permukaan kentang). Iya gak? Nah, mata tunas itu bakalan tumbuh jadi tumbuhan kentang baru. Kentang sama ubi jalar itu reproduksi dengan umbi batang. Sebenarnya tuh kentang dan ubi jalar itu batang yang tumbuh di dalam tanah buat cadangan makanan tumbuhan itu sendiri. Makanya kentang sama ubi jalar itu dijadiin alternative dari nasi, soalnya banyak cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat.
Coba deh kalian perhatiin, kalo kalian motong bawang merah atau ngupas bawang merah, kalian liat gak di dalam bawang merah itu ada lapisan-lapisan? Nah, itu karena bawang merah tuh reproduksi dengan cara umbi lapis. Umbi lapis itu sebenarnya batang yang ada di bawah tanah yang berfungsi sebagai cadangan makanan tumbuhan dan juga modifikasi dari daun. Kalo kalian lihat bawang merah yang baru dibeli di pasar, luar nya kan kasar-kasar toh? Itu karena lapisan terluar bawang merah mengering. Itu namanya sisik. Kalo bawang merah dibiarin di tanah, bakalan tumbuh tumbuhan yang baru. Bukan cuma bawang merah lho, bawang putih juga gitu kok.
Kalo kalian pernah perhatiin tanaman stroberi, kalian liat gak ada batang yang tumbuhnya mendatar? Nah itu disebut geragih. Batang itu bakalan tumbuh mendatar sampai ada bagian yang nyetuh tanah. Bagian yang nyentuh tanah itu bakalan ngebentuk tunas, dan tunas itu bakalan tumbuh jadi tumbuhan baru.
Dari namanya sendiri, umbi akar itu sebenarnya akar yang fungsinya buat simpan cadangan makanan. Kalian tau singkong kan? Nah singkong itu salah satu contoh dari umbi akar. Kalian liat singkong ada tunas gak? Enggak kan? Makanya itu gak bisa dipake jadi alat berkembang biak.
Terus gimana dong singkong berkembang biak? Nah, buat berkembang biak, singkong berkembang biak dengan vegetatif buatan, yaitu dengan cara setek batang. Kita akan membahas tentang ini lebih lanjut.
Kalo kalian pernah lihat pohon pisang, ada pohon pisang kecil yang ada di deket pohon tersebut. Kenapa? Nah, ini soalnya pisang berkembang biak dengan tunas. Tunas tuh sebenarnya tumbuh dari batang tumbuhan induk yang ada di bawah tanah. Makanya tunas tuh gak jauh-jauh dari tumbuhan induknya. Kalian pernah liat rebung gak sih? Rebung itu sebenarnya tunas dari bambu.
Tunas adventif, nah ini agak unik nih. Kalian kalo pernah liat cocor bebek, perhatiin deh di ujung daun cocor bebek ada daun yang kecil-kecil kan? Nah daun kecil-kecil itu namanya tunas adventif. Pas tunas itu jatuh, atau pas daun itu jatuh, bakalan tumbuh tanaman cocor bebek yang baru – yang terpisah dari induknya. Tunas adventif itu gak selalu harus di daun lho, bisa juga tumbuh di akar, kayak kesemek atau cemara. Nah, tunas adventif tuh enggak tumbuh di ujung batang atau ketiak daun (lihat gambar).
Nah itu aja kalo yang alami, sekarang kita ke vegetatif buatan ya.. Vegetatif buatan cuma 3 kok, gak banyak.