Koordinat titik berat adalah \(Z_0(X_0,Y_0)\)
W bisa bernilai partikel, panjang, luas atau volume.
Koordinat titik berat benda gabungan:
\(X_0 = \frac{(X_1.W_1 + X_2.W_2)}{W_1+W_2}\\
X_0 = \frac{(Y_1.W_1 + Y_2.W_2)}{W_1+W_2}\\\)
Koordinat titik berat benda berlubang:
\(X_0 = \frac{(X_1.W_1 - X_2.W_2)}{W_1-W_2}\\
X_0 = \frac{(Y_1.W_1 - Y_2.W_2)}{W_1-W_2}\\\)
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap sumbu putarnya.
Keterangan:
I : momen inersia (\(kg.m^2\))
k : konstanta inersia
m : massa (kg)
R : jari-jari benda dari pusat massa atau panjang benda (m)
Momentum sudut adalah momentum benda yang bergerak melingkar atau berotasi.
Keterangan:
L : momentum sudut (\(kg.m^2.s^{-1}\))
m : massa (kg)
\(\omega\) : kecepatan sudut (rad/s)
v : kecepatan (m/s)
R : jari-jari (m)
Torsi adalah gaya yant bekerja pada suatu benda yang menyebabkan benda bergerak melingkar atau berotasi.
Torsi merupakan besaran vektor.
Jika arah putaran benda searah dengan arah putaran jarum jam, maka torsi bernilai positif.
Jika arah putaran benda berlawanan arah dengan arah putaran jarum jam, maka torsi bernilai negatif.
Keterangan:
\(\tau\) : momen gaya (torsi) (N.m)
I : momen inersia (\(kg.m^2\))
\(\alpha : \text{percepatan sudut}(rad/s^2)\)
f : gaya (N)
R : jarak gaya ke sumbu putar (m)
Disebut juga dengan Hukum Aksi Reaksi.
Terjadi pada dua benda
Besarnya sama
Arahnya berlawanan